Jumat, 22 November 2013

Semoga Aku Tidak Jatuh Cinta

Tok. Tok. Tok.
Hatiku terketuk.
Kau datang, lalu berjalan mendekat.
Darahku berdesir, seiring dengan setiap langkah yang kau ambil.
Tuhan, sepertinya akan turun hujan.

Sepertinya aku jatuh cinta.
Lagi.
Aku benci jatuh cinta.
Aku tak pernah siap dengan sakit hati yang dipersembahkan di akhir cerita.
Aku belum cukup berbesar hati untuk mencintai sendirian.
Semoga aku tidak jatuh cinta.

Saat kita berkenalan. Senyum dan jabat tangan.
Rasanya malam menjadi sedingin subuh.
Aku gemetar.
Apa-apaan, kedua matamu itu?
Kau mencoba membuatku jatuh hati, ya?
Mati aku,
Semoga aku tidak jatuh cinta.

Pernahkan merasa terbang sekaligus terpuruk?
Jika kalian takut jatuh cinta, maka jawabnya adalah: ya, tentunya.
Takut hancur, takut kecewa, takut merasa tak cukup.
Hingga akhirnya yang kalian harapkan hanyalah:
Semoga kalian tidak jatuh cinta.

Mungkin aku akan pulang, melepas sepatu dan pakaianku, mencuci muka, dan mulai berdoa.
Semoga Tuhan selalu melindungi hatiku,
Melindungiku yang terlalu sombong untuk merasakan sakit,
Melindungi pertahananku yang tak masuk akal,
Dan membuatku suatu hari mampu melupakan ketiga harapan di atas.

Namun, untuk malam ini, aku masih akan mengucap penutup doa yang sama seperti malam-malam sebelumnya.

Semoga aku tidak jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar